Rabu, 02 Juli 2014

Contoh Penelitian Pengaruh Sistem Belajar

PENGARUH SISTEM BELAJAR YANG DI PAKAI OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG KELAS AK-2C TERHADAP IPK SEMESTER LALU





PENELITIAN STATISTIKA
Diajukan untuk memenuhi tugas akhir Statistika
Jurusan Akuntansi



Oleh :
HAERLEYAWAN SETYA
NIM. 13.152.091


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG

2014




KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur peneliti haturkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya, Peneliti dapat menyelesaikan Penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Sistem Belajar Yang Didapat Mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang Terhadap IPK Semester Lalu”. Dalam penelitian ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Statistika jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Univeritas Binadarma Palembang. Sholawat serta salam kita limpahkan kepada Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju ke era globalisasi pada saat ini, sehingga kita bisa membedakan mana yang sah dan mana yang fatal. Terimakasih kami sampaikan kepada semua rekan-rekan yang telah membantu menyusun fikirannya demi tersusunnya penelitian ini.
Kami sadar bahwa peneliti selaku manusia biasa tidak akan luput dari kehilafan ataupun kekurangannya, oleh karena itu peneliti mengharap partisipasi dari rekan-rekan mahasiswa untuk ikut menyumbang fikirannya lewat kritik dan saran para pembaca setia.
Akhirnya atas segala bantuan dari semua pihak peneliti ucapkan banyak terima kasih dan semoga amal ibadahnya mendapat pahala dari Allah SWT.


                                                                                                Palembang, Juni 2014
                                                                                                            Peneliti


                                                                                                   Haerleyawan Setya



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Mahasiswa saat ini cenderung selalu menerima hasil dari pada mencerna salah satu dari mata kuliah yang diajarkan salah satu dari dosen mereka. Untuk mencapai hasil yang memuaskan, segala cara dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk mendapatkan IPK tertinggi. IPK (Index Prestasi Kumulatif) sangat tergantung dari hasil belajar yang diraih oleh masing-masing mahasiswa yang didapat dari semester 1 sampai akhir. Sistem belajar adalah salah satu point penting untuk mendapatkan IPK tersebut besar ataukah kecil. Semakin efektifnya sistem belajar, akan besar pula IPK tersebut yang didapatkan oleh mahasiswa-mahasiswa pada umumnya. Entah itu di rumah, atau dimanapun, sistem belajar para mahasiswa sangat mempengaruhi IPK mahasiswa yang didapat.
            Di Indonesia banyak universitas-universitas yang menerapkan sistem belajar yang berbeda-beda. Di Palembang, khususnya di Universitas Bina Darma sistem belajar yang dianut kebanyakan menggunakan media kertas sebagai metode pembelajarannya. Tidak banyak juga metode-metode yang lainnya diterapkan di Universitas Bina Darma Palembang. Sistem belajar yang dipakai oleh mahasiswa/i Universitas Bina Darma Palembang pastinya berbeda-beda dari mahasiswa satu dan yang lainnya.
Untuk itu, dari latar belakang diatas, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem belajar yang dipakai oleh mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang terhadap IPK yang didapat pada semester sebelumnya.

B.  Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diambil dari penelitian ini adalah :
a.    Apa yang dimaksud dengan Sistem Belajar?
b.    Apa itu IPK dan cara menghitungnya?
c.    Bagaimana sistem belajar yang efektif dalam proses belajar di rumah?
d.   Apa jenis-jenis sistem belajar yang biasa dipakai oleh mahasiswa/i di rumah?

C.  Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu :
a.    Untuk mengetahui definisi Sistem belajar.
b.    Untuk mengetahui definisi IPK dan cara menghitungnya.
c.    Untuk mengetahui sistem belajar yang efektif dalam proses belajar di rumah.
d.   Untuk mengetahui jenis-jenis sistem belajar yang biasa dipakai oleh mahasiswa/i di rumah.

D.  Manfaat Penelitian
Manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini, yaitu :
a.       Bagi penulis,
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh sistem belajar terhadap IPK yang didapatkan oleh mahasiswa/i.
b.      Bagi pembaca,
Kiranya dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.

E.  Hipotesis Penelitian
Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban dari rumusan masalah yang harus di uji dengan data yang terkumpul melalui kegiatan penelitian. Yang menjadi hipotesis pada penelitian ini adalah pengaruh sistem belajar yang dipakai oleh mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C terhadap IPK semester sebelumnya. Maka dari itu peneliti harus melakukan penerjunan lapangan di Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C agar bisa mengumpulkan data-data yang lengkap sehingga bisa dijadikan hipotesis yang diketahui kebenarannya.

F.   Metode Penelitian
Dalam melakukan metode penelitian maka tidak lepas dari langkah-langkah kerja penelitian. Adapun metode yang peneliti gunakan dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut :
1.        Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan di Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C dengan menggunakan metode pengamatan (Observasi) dan wawancara (Interview).

2.        Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C.

3.        Jenis Data dan Sumber Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif yang mengemukakan, menggambarkan, menguraikan seluruh permasalahan yang ada bersifat penjelasan yang berkaitan dengan pengaruh sistem belajar yang dipakai mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C terhadap IPK semester sebelumnya.
Adapun sumber data yang diambil dari penelitian ini adalah :
a.       Sumber data primer adalah sumber data yang peneliti peroleh dari objek penelitian lapangan yang dilakukan di Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C. Seperti : dokumentasi Mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C dan wawancara.
b.      Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari hasil penelitian atau olahan oang lain yang sudah menjadi bentuk-bentuk buku, karya ilmiah, dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

4.        Teknik Pengumpulan Data
Adapun cara pengumpulan data yang dilakukan setelah penelitian adalah :
a.       Wawancara (Interview) adalah sebuah dialog yang dikeluarkan oleh pewawancara, untuk memperoleh informasi dari informan. Teknik ini bertujuan untuk mendapatkan data secara langsung dengan mengadakan tanya jawab dengan beberapa mahasiswa di Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C. Hal yang harus diwawancarakan di dalam penelitian yaitu :
-          Menurut Anda, bagaimana pengaruh sistem belajar terhadap IPK yang didapat oleh mahasiswa?
-          Menurut Anda, mengapa sistem belajar itu mempengaruhi IPK yang di dapat mahasiswa?
b.      Kepustakaan
Teknik ini di pergunakan untuk kepentingan teoritas dengan cara pengkajian terhadap literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang dikaji baik dengan pengertian dan sebagainya.

5.        Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah kualitatif dengan metode pengambilan sampel secara acak bertingkat yaitu setelah peneliti memperoleh data IPK para mahasiswa, kemudian membuat kelompok dari IPK para mahasiswa untuk dijadikan informan, kemudian menganalisa data tersebut dimulai dari hal-hal yang bersifat  umum kemudian berusaha menarik kesimpulan yang khusus.

G. Sistematika Pembahasan
Bab pertama             :  Pendahuluan yang meliputi ; latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
Bab kedua                :  Landasan teori yang terdiri dari ; pengertian sistem belajar, pengertian IPK, sistem belajar yag efektif, jenis-jenis sistem belajar.
Bab ketiga                :  Metode penelitian yang terdiri dari ; penelitian deskriptif, objek penelitian, teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian, lokasi dan waktu penelitian, teknik pengolahan data.
Bab keempat            :  Hasil dan pembahasan penelitian yang meliputi ; hasil penelitian dan pembahasan penelitian
Bab kelima               :  Penutup meliputi ; kesimpulan dan saran-saran.


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Sistem Belajar
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Sistem memiliki karakteristik sebagai berikut : pertama, setiap sistem pasti memiliki suatu tujuan. kedua, sistem selalu mengandung suatu proses
Sistem bukan hanya merupakan cara, tetapi ia mencakup keterlibatan seluruh komponen-komponen pembentuknya, yang diarahkan untuk mencapai tujuan. Suatu sistem memiliki ukuran dan batas relatif. Dapat terjadi suatu sistem tertentu pada dasarnya merupakan subsistem dari suatu sistem yang lebih luas.
Pembelajaran yang dilaksanakan seorang pendidik, pada dasarnya adalah sebuah sistem, karena pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bertujuan, yaitu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Proses pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai komponen. Hal ini perlu dipahami, karena melalui pemahaman terhadap sistem pembelajaran, minimal guru atau dosen akan memahami tentang tujuan pembelajaran atau hasil yang diharapkan, proses kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan, pemanfaatn setiap kmponen dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dan bagaimana mengetahui keberhasilan pencapaian tersebut.
Pemahaman terhadap sistem juga bermanfaat untuk merancang atau merencanakan sustu proses pembelajaran. Perencanaan sendiri adalah merupakan proses dan cara berpikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang diharapkan (Ely (1979) dalam Sanjaya (2008). Proses perencanaan pembelajaran yang sistematis memiliki beberapa keuntungan antara lain : Melalui sistem perencanaan yang matang guru atau dosen akan terhindar dari keberhasilan secara untung-untungan.
Melalui sistem perencanaan yang sistematis, setiap guru atau dosen dapat menggambarkan berbagai hambatan yang mungkin akan dihadapi sehingga dapat menentukan berbagai strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Melalui sistem perencanaan, guru dapat menentukan berbagai langkah dalam memanfaatkan berbagai sumber dan fasilitas yang ada untuk ketercapaian.

B.       Pengertian Index Prestasi Kumulatif (IPK)
IPK adalah mekanisme penilaian keseluruhan prestasi terhadap mahasiswa dalam sistim perkuliahan selama masa kuliah. IPK singkatan dari Index Prestasi Kumulatif. Merupakan nilai kumulatif dari IP (Index Prestasi). IP nilai prestasi mahasiswa persemester, sedangkan IPK merupakan nilai IP yang dikumulatifkan. Penilaian IPK memiliki skala dari 0 hingga 4. Dimana angka 0 merupakan penilaian terendah dan angka 4 merupakan penilaian prestasi tertinggi dengan mutu 0=E 1=D 2=C 3=B 4=A.
Mungkin kita pernah timbul pertanyaan dalam benak, Bagaimana cara menghitung IPK? Mungkin sebagian kalangan mahasiswa sudah mengetahui, namun masih banyak juga yang belum mengetahui cara menghitung IPK. Penilaian IPK tergantung pada jumlah keseluruhan SKS yang ditempuh mahasiswa selama masa perkuliahan. Selain itu, bobot nilai juga ikut mempengaruhi.
Berikut cara menghitung nilai IP (Prestasi mahasiswa dalam satu semester) :
  • Kalikan SKS mata kuliah dengan bobot nilainya;
  • Setelah itu jumlahkan semuanya lalu bagi dengan total sks yang ditempuh dalam 1 semester.
Berikut cara menghitung nilai IPK (Nilai prestasi dalam keseluruhan semester) :
  • jumlahkan semua nilai IP dari semester satu hingga semester akhir;
  • selanjutnya, jumlah nilai IP tersebut dibagi dengan jumlah IP.
Contoh menghitung IPK:
Nilai IP semester 1 = 3.30
Nilai IP semester 2 = 3.12
Nilai IP semester 3 = 3.16
Nilai IP semester 4 = 2.08
Nilai IP semester 5 = 3.20
Nilai IP semester 6 = 2.96
Nilai IP semester 7 = 2.88
Nilai IP semester 8 = 3.50

IPK = 3,4 + 3,6 + 3,2 + 2,6 + 3,2 + 3 + 2,8 + 3,6
= 25,4 : 8 = 3,175
maka nilai IPK nya adalah 3,175.


C.      Sistem Belajar yang Efektif
Belajar adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan dalam proses penguasaan ilmu. Namun, sebelum dan dalam proses belajar itu sendiri ada beberapa faktor yang harus dilakukan supaya suasana belajar lebih efektif, antara lain :
a.       Sebelum mulai belajar, aturlah mood yang menunjang untuk belajar. Oleh karena itu pilih waktu, lingkungan dan sikap yang tepat. Misalnya kalau kita merasa lebih nyaman belajar memakai musik yang lembut, siapkan saja beberapa lagu untuk diputar setiap kali ingin belajar. Satu yang pasti, tempat kita belajar dan lampu penerangan harus mendukung supaya tidak terganggu.

b.      Tandai semua bahan yang kurang dimengerti supaya bisa lebih fokus ketika belajar. Supaya tidak ada yang terlewat ketika belajar, tak ada salahnya mencatat poin-poin yang akan dipelajari.

c.       Setelah mempelajari suatu topik tertentu, cobalah mengulang kembali yang telah dipelajari dengan kata-kata sendiri.

d.      Bila masih ada topik yang tidak dimengerti, jangan sungkan-sungkan untuk mengulang topik tersebut. Carilah referensi dari beragam sumber, bisa dari buku pendukung lain atau mungkin orang lain yang lebih ahli dalam bidang tersebut seperti guru atau dosen.

e.       Setelah menguasai materi, jangan langsung buru-buru menutup buku, tapi cobalah untuk mengembangkan materi yang ada. Tujuannya supaya materi yang baru dipelajari bisa meresap benar ke pemahaman. Materi bisa langgeng di memori kita tanpa perlu menghapal 100%.
D.      Jenis-jenis Sistem Belajar
a.       Visual (Visual Learners)
Sistem Belajar Visual (Visual Learners) menitikberatkan pada ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham. Gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya. Ada beberapa karakteristik yang khas bagai orang-orang yang menyukai gaya belajar visual ini. Pertama adalah kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya, kedua memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, ketiga memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik, keempat memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung, kelima terlalu reaktif terhadap suara, keenam sulit mengikuti anjuran secara lisan, ketujuh seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan.

b.      Auditori (Auditory Learners)
Sistem belajar Auditori (Auditory Learners) mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi itu. Karakter pertama orang yang memiliki gaya belajar ini adalah semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, kedua memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung, ketiga memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.

c.       Kinestetik (Kinesthetic Learners)
Sistem belajar Kinestetik (Kinesthetic Learners) mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya  ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.



BAB III
METODE PENELITIAN

A.      Penelitian Deskriptif
Metode merupakan cara untuk mengungkapkan kebenaran yang objektif. Kebenaran tersebut merupakan tujuan, sementara metode itu adalah cara. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar berdasarkan bukti ilmiah yang kuat. Oleh karena itu, metode dapat diartikan pula sebagai prosedur atau rangkaian cara yang secara sistematis dalam menggali kebenaran ilmiah. Sedangkan penelitian dapat diartikan sebagai pekerjaan ilmiah yang harus dilakukan secara sistematis, teratur dan tertib, baik mengenai prosedurnya maupun dalam proses berfikir tentang materinya (Nawawi dan Martini dalam Prastowo, 2011).
 Furchan (2007) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. Dengan kata lain, metode penelitian merupakan suatu cara yang harus dilakukan oleh peneliti melalui serangkaian prosedur dan tahapan dalam melaksanakan kegiatan penelitian dengan tujuan memecahkan masalah atau mencari jawaban terhadap suatu masalah. Penelitian pada hakikatnya merupakan penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah.
Metode penelitian deskriptif adalah salah satu metode penelitan yang banyak digunakan pada penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu kejadian. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011) “penelitian desktiptif adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual”. Sedangkan, Sukmadinata (2006) menyatakan bahwa metode penelitian deskriptif adalah sebuah metode yang berusaha mendeskripsikan, menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi atau tentang kecenderungan yang sedang berlangsung.
Dari kedua pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa metode penelitian deskriptif adalah sebuah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan, menginterpretasikan sesuatu fenomena, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual. Dengan demikian, penulis beranggapan bahwa metode penelitian deskriptif sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan oleh penulis. Karena dalam penelitian ini, penulis berusaha mendeskripsikan sebuah masalah atau fenomena pengaruh sistem belajar yang di pakai oleh mahasiswa Universitas Bina Darma kelas AK-2C terhadap IPK semester yang lalu.

B.       Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini yaitu sampel dari populasi mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C yang bersumber sesuai latar belakang penelitian ini. Pemilihan lokasi penelitian dan objek penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive). Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C dipilih sebagai lokasi penelitian dengan alasan memudahkan penulis melakukan penelitian sekaligus melaksanakan tugas peneliti sebagai mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C. Objek penelitian ini dilakukan karena dengan alasan memudahkan peneliti mencari tau apa pengaruh sistem belajar yang dipakai terhadap nilai IPK semester lalu di kelas AK-2C.

C.      Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1.    Metode pengambilan sampel secara acak bertingkat
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pengambilan sampel dari mahasiswa Universitas Bina Darma kelas AK-2C untuk mendapatkan hasil dari seluruh populasi mahasiswa kelas AK-2C. Alasan peneliti memilih metode pengambilan sampel (Lind Marchal Wathen 2014:286) yaitu :
a.       Berhubungan dengan keseluruhan populasi akan memakan banyak waktu,
b.      Biaya untuk mempelajari seluruh item di dalam populasi mungkin menjadi penghambat,
c.       Ketidakmungkinan secara fisik untuk memeriksa seluruh item di dalam populasi,
d.      Hasil-hasil dari sampel mencukupi.

Dari data yang akan dikumpulkan dari sampel kelas AK-2C yaitu adalah data IPK dari masing-masing mahasiswa Universitas Bina Darma kelas AK-2C pada semester yang lalu. Dari data tersebut akan diperoleh melalui observasi untuk mengetahui IPK masing-masing mahasiswa Universitas Bina Darma kelas AK-2C.
Lalu dari hasil observasi yang didapat, peneliti melakukan pengambilan sampel secara acak bertingkat untuk membuat kelompok-kelompok dari IPK terendah sampai tertinggi, yang konsepnya sebagai berikut :
-                      Kelompok A   =          1 sampai 1,9
-                      Kelompok B    =          2 sampai 2,9
-                      Kelompok C    =          3 sampai 4.0
Dari pembagian kelompok diatas, untuk mengetahui bagaimana pengaruh sistem belajar yang dipakai oleh mahasiswa Universitas Bina Darma kelas AK-2C terhadap semester yang lalu dengan menggunakan metode wawancara dari mahasiswa Universitas Bina Darma kelas AK-2C untuk mengetahui bagaimana peranan sistem belajar terhadap IPK yang didapatkan oleh mahasiswa kelas AK-2C pada semester sebelumnya. Setelah itu, dari hasil wawancara yang didapat dari tiap-tiap kelompok sampel tersebut, akan dibuat kesimpulan bagaimana peranan sistem belajar terhadap IPK yang didapatkan oleh mahasiswa kelas AK-2C pada semester sebelumnya.

2.    Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 1998:134).
Dalam penelitian ini, instrumen utama adalah peneliti sendiri, selain peneliti sendiri sebagai instrumen penelitian, dalam penelitian ini, peneliti juga meminta bantuan kepada teman peneliti untuk membantu peneliti mengobservasi IPK mahasiswa Universitas Bina Darma kelas AK-2C dengan menggunakan selembar kertas kecil yang bertuliskan IPK masing-masing mahasiswa/i yang didapat pada semester sebelumnya.

D.      Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A.      Hasil Penelitian
1.      Hasil Observasi
Berdasarkan metode pengambilan sampel acak bertingkat, IPK yang didapat oleh mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang, akan dibuat kelompok-kelompok berdasarkan urutan IPK yang didapat. Lalu dari hasil kelompok-kelompok tersebut akan diambil satu dari tiap kelompok untuk dijadikan informan dengan menggunakan metode wawancara (Interview).
Peneliti melakukan observasi di Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C pada hari Senin, 2 Juni 2014 jam 10.00 waktu setempat. Peneliti menanyakan IPK yang didapat mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C pada semester yang lalu, dan dari hasil observasi tersebut peneliti menulisnya dengan menggunakan instrumen kertas. Dari IPK yang didapat dari mahasiswa Universitas Bina Darma kelas AK-2C, IPK diurutkan berdasarkan peringkat satu sampai akhir dari masing-masing IPK yang didapatkan oleh mahasiswa Univesitas Bina Darma Palembang pada semester yang lalu.
Dari hasil observasi yang dilakukan di Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C, peneliti mendapatkan hasil sebagai berikut :
           
No
Nama Mahasiswa
IPK yang didapat
1
Restu Pratiwi
4,00
2
Dopi Arisandy
3,80
3
Dona Patricia
3,80
4
Inayah
3,60
5
Tri Putri Utami
3,60
6
Margo
3,60
7
Susi
3,60
8
M. Rahmat
3,60
9
Ardiansyah
3,60
10
Haerleyawan S
3,40
11
Arfan
3,40
12
Indah
3,30
13
Rahmadil yusril
3,20
14
Agung Gumay
3,20
15
Ade Febriani
3,20
16
Sherly Pertiwi
3,00
17
Rozalia Roleza
3,00
18
Nurliza
3,00
19
M. Rinaldy
3,00
20
Tri Agung
3,00
21
Pramana Aditia
2,90
22
Syailendra
2,80
23
Wandi S
2,70
24
Desri
2,70
25
Risna
2,70
26
Deby
2,50
27
Ricky Dwi S
2,40
28
Ringgi Restu P
1,80
Tabel IPK yang didapat mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C

Dari hasil observasi diatas, maka dapat dijelaskan bahwa yang mendapat predikat IPK tertinggi di Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C yaitu Restu Pratiwi, dengan IPK sebesar 4,00. Sedangkan yang mendapat predikat IPK terendah di Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C yaitu Ringgi Restu P, dengan IPK sebesar 1,80.

2.      Hasil Wawancara
berdasarkan metode penelitian, hasil observasi yang didapat dari sampel kelas AK-2C yaitu adalah data IPK dari masing-masing mahasiswa Universitas Bina Darma kelas AK-2C pada semester yang lalu.
Lalu dari hasil observasi itu, peneliti membuat kelompok-kelompok yang akan dijadikan informan untuk mendapatkan hasil wawancara mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C dari IPK yang didapat berdasarkan IPK terendah sampai tertinggi, yang hasilnya sebagai berikut :
NO
NAMA MAHASISWA
IPK YANG DIDAPAT
1
Dopi Arisandi
3,80
2
Indah P
3,30
3
Wandi Suryawan
2,70
Tabel mahasiswa yang menjadi Informan untuk mendapatkan hasil wawancara

            Dari tabel diatas, peneliti akan melakukan wawancara dengan mahasiswa yang ada di tabel tersebut untuk mengetahui pengaruh sistem belajar yang dipakai mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C terhadap semester yang lalu.
Di dalam wawancara peneliti dengan Dopi Arisandi, yang pertanyaannya “Menurut kamu, bagaimana pengaruh sistem belajar terhadap IPK yang didapat mahasiswa?” Jawaban yang diberikan olehnya atas pertanyaan tersebut :
Ya, ada hubungannya karena IPK yang didapat oleh mahasiswa tergantung mahasiswa itu aktif dalam matakuliah tersebut”.
                        Lalu didalam wawancara peneliti dengan Indah Permata Sari, dengan pertanyaan yang sama, jawaban yang diberikan olehnya yaitu :
Menurut Aku, sistem belajar yang baik sangat berpengaruh terhadap IPK dari mahasiswa karena sistem belajar itu merupakan cara belajar dari pada mahasiswa tersebut apabila memang cara belajar dari pada mahasiswa tersebut baik, benar, dan aktif pasti sangat berpengaruh terhadap IPK yang didapat.”
                        Sedangkan menurut Wandi Suryawan, jawaban yang diberikan olehnya yaitu :
Pasti sangat berpengaruh, karena jika sistem belajar yang salah dan tidak benar, kita pasti akan mendapatkan IPK yang kurang memuaskan.”

Dengan pertanyaan yang lain yang diberikan peneliti kepada para informan, yang pertanyaan “Menurut kamu, mengapa sistem belajar itu mempengaruhi IPK yang didapat mahasiswa?
                        Menurut Dopi Arisandi ;
Ya, karena penilaian dosen terhadap mahasiswa itu objektif dan terkadang subjektif, jadi sistem belajar itu dapat mempengaruhi IPK yang didapat karena belajar mempengaruhi nilai.
                        Menurut Indah Permata Sari ;
karena setiap mahasiswa mempunyai sistem belajar yang berbeda-beda pastinya, tergantung denga cara belajar dan hasil yang didapati apakah hasil yang didapati efektif atau tidak.”
                        Sedangkan menurut Wandi Suryawan ;
karena mahasiswa itu relatif mempunyai cara yang berbeda-beda pada saat kita belajar, jika cara itu benar, maka hasil kita akan memuaskan, begitu pula sebaliknya

B.       Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka pembahasan hasil penelitian adalah sebagai berikut :
IPK berpengaruh terhadap sistem belajar yang dipakai mahasiswa
Dari hasil wawancara yang didapat peneliti, ketiga informan setuju bahwa IPK sangat berpengaruh terhadap sistem belajar yang dilakukan oleh para mahasiswa biasanya. Dengan beranggapan sistem belajar yang dilakukan oleh para mahasiswa baik atau tidaknya mahasiswa dituntuk untuk meraih IPK yang diinginkan para mahasiswa. Semakin cepat sistem tersebut diterapkan, semakin baik pula karena perkuliahan zaman sekarang mahasiswa dituntut mencari ilmu diluar buku yang diberikan perkuliahan atau media internet sehingga mahasiswa belajar sendiri bukan hanya mengharapkan penjelasan dari dosen didalam perkuliahan.
Menurut Informan Dopi Arisandi, penilaian dosen terhadap mahasiswa objektif dan terkadang subjektif. Maka dari itu dengan adanya sistem belajar yang baik, maka sistem belajar tersebut akan sangat berpengaruh terhadap Tingginya IPK yang didapat. Sedangkan jika sistem belajar yang kurang, maka IPK yang didapat kurang memuaskan juga.
Pembelajaran yang dilaksanakan seorang mahasiswa, pada dasarnya adalah sebuah sistem, karena pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bertujuan, yaitu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Proses pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai komponen. Hal ini perlu dipahami, karena melalui pemahaman terhadap sistem pembelajaran, minimal dosen akan memahami tentang tujuan pembelajaran atau hasil yang diharapkan, proses kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan, pemanfaatan setiap kmponen dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dan bagaimana mengetahui keberhasilan pencapaian tersebut.



BAB V
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan di Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C tentang Sistem belajar yang mempengaruhi IPK dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Informan dari kelas AK-2C yang peneliti pilih, semua menerangkan bahwa sistem belajar yang dilakukan mahasiswa akan berpengaruh terhadap IPK yang didapat mahasiswa.
2.      Para Informan juga setuju jika sistem belajar yang baik akan menghasilkan hasil yang memuaskan, begitu pula sebaliknya.
3.      Informan juga berpendapat jika semakin cepat sistem belajar itu dilakukan, akan semakin baik pula untuk para mahasiswa untuk mendapatkan IPK yang memuaskan.

B.       Saran
Saran yang peneliti sampaikan adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang terutama kelas AK-2C harus bisa menggunakan sistem belajar yang baik dan bagus. Karena jika sistem belajar tersebut baik, akan memuaskan pula hasil IPK yang akan didapat.
2.      Dengan adanya sistem perkuliahan yang baik di Universitas Bina Darma Palembang, harus bisa dimanfaatkan para mahasiswanya khususnya di kelas AK-2C.

  


DAFTAR PUSTAKA

Lind, Marchal, Wathen, Teknik-teknik Statistika dalam Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Salemba Empat, 2014
Wawancara dengan Dopi Arisandi selaku mahasiswa Universitas Bina Darma Pelembang kelas AK-2C, 03 Juni 2014
Wawancara dengan Indah Permata Sari selaku mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C, 04 Juni 2014
Wawancara dengan Wandi Suryawan selaku mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang kelas AK-2C, 13 Juni 2014

Sumber Internet :


1 komentar:

  1. The Most Iconic Video Slots On The Planet - Jancasino
    The most jancasino iconic video slot is the 7,800-calibre slot machine called Sweet Bonanza. This slot machine was developed in 2011, wooricasinos.info developed worrione in the same studio worrione by

    BalasHapus