Sabtu, 20 Oktober 2012

Contoh Makalah Seks Bebas


BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
           Di zaman yang semakin berkembang semakin beragam pula tingkah laku serta masalah sosial yang terjadi di masyarakat terutama masalah remaja. Perkembangan teknologi sekarang ini telah banyak memberi pengaruh buruk bagi remaja sehingga menyebabkan terjadinya kenakalan remaja. Kemajuan teknologi telah merubah pola pikir kalangan remaja. Perubahan pola pikir remaja juga disertai dengan perubahan perilaku remaja dalam menyikapi zaman modernisasi. Kenakalan remaja tidak hanya disebabkan oleh pengaruh teknologi yang semakin modern, namun bisa juga disebabkan oleh berbagai faktor yaitu faktor intern yang berasal dari dalam diri sendiri dan faktor ekstern yang bisa berasal dari pengaruh lingkungan. Perubahan perilaku yang banyak terjadi di kalangan remaja kini menjadi hal yang sangat di takuti orang tua.

Dariyo. A (dalam Dwi Arsita. R, 2009: 1) mengatakan pergaulan bebas yang tak terkendali secara normatif dan etika-moral antarremaja yang berlainan jenis, akan berakibat adanya hubungan seksual di luar nikah (pergaulan bebas/ seks pranikah). Free sexs atau seks bebas menjadi hal yang sangat biasa bagi kalangan remaja saat ini. Tanpa merasa malu mereka meminta pasangannya untuk melakukan hal itu, hal yang sebenarnya dianggap tabu oleh masyarakat sekitar. Bukan hanya wanita dewasa (> 20 tahun) saja yang melakukannya, namun sekarang kalangan remaja SMP-SMA sudah melakukannya walaupun hanya satu kali. Kita juga tidak tahu lagi berapa jumlah wanita dan pria yang masih perawan dan masih perjaka, karena tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah melakukan seks bebas.

Rusaknya moral remaja saat ini dikhawatirkan akan merusak sendi-sendi kehidupan di masyarakat yang akan datang. Saat ini banyak hal yang dilakukan oleh remaja, orang tua, dan pemerintah dalam memerangi seks bebas yang sudah mulai menghiasi kehidupan remaja. Sehingga dalam makalah ini, penulis membantu untuk mengurangi dampak seks bebas yang kini mendera di kalangan remaja.

1.2                       Rumusan Masalah
1.2.1   Apa yang menjadi faktor penyebab seks bebas di kalangan remaja?
1.2.2   Apa dampak dari seks bebas di kalangan remaja?
1.2.3   Bagaimana startegi membrantas seks bebas dikalangan remaja?

1.3                       Tujuan
1.3.1   Mengidentifikasikan faktor penyebab fenomena seks bebas di kalangan remaja
1.3.2   Mengidentifikasi dampak dari fenomena seks bebas di kalangan remaja.
1.3.3   Mengidentifikasi strategi pemberantasan fenomena seks bebas di kalangan remaja.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1                       Faktor Penyebab Seks Bebas
Budaya Indonesia adalah budaya yang sangat terkenal dengan budaya yang mempunyai nilai-nilai agama yang kuat, tapi sekarang ini itu semua sudah berangsur-angsur hilang yang disebabkan oleh pengaruh budaya asing misalnya saja dari segi berpakaian dahulu wanita Indonesia memakai baju kurung tapi sekarang ini baju kurung telah dianggap kuno dan diganti dengan pakaian seksi seperti rok pendek dan tanktop.

Pengaruh lain yang ditimbulkan budaya asing adalah cara berpacaran, remaja dahulu berpacaran melalui surat dan jarang ketemu langsung berdekatan pun mereka takut, tapi remaja sekarang ini berpacaran sudah tidak melalui surat lagi karena dianggap sudah kuno. Perubahan yang terus berkembang menyebabkan cara berpacaran pun berkembang bahkan sudah melewati batas, mereka tidak takut untuk menjurus kearah yang lebih jauh seperti melakukan seks bebas dengan pasangannya.

Indonesia yang terkenal akan kebudayaan timurnya sekarang merubah haluannya mengikuti arus budaya barat. Modernisasi yang menuntut kalangan remaja untuk tanggap terhadap segala perubahan teknologi. Mereka pun mulai mengubah pola pikir dan cara bergaul. Namun tak semua perubahan perilaku ini bersifat positif. Banyak kalangan remaja yang salah dalam menyaring perubahan kebudayaan, salah satunya adalah seks bebas. Seks bebas adalah perilaku menyimpang yang dilakukan di kalangan remaja, namun tak hanya kalangan remaja saja, kalangan orang dewasa pun banyak yang melakukannya.

Dalam proses perkembangan pembangunan sekarang ini para generasi muda harus benar-benar mendapat perhatian yang khusus, karena dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat menyebabkan remaja cepat menerima perubahan yang disebabkan oleh munculnya teknologi. Secara tidak langsung teknologi dapat menyebabkan terjadinya prilaku seks bebas di kalangan remaja, seperti peredaran situs-situs porno di internet sehingga bagi remaja yang melihat bisa tergoda untuk mencoba adegan yang ada di internet tersebut.

Menurut beberapa penelitian, cukup banyak faktor penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas. Salah satu di antaranya adalah akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan. Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.
         
Dunia pergaulan bebas kini mulai menghantui kalangan remaja. Bagi mereka yang bisa bertahan dari godaan pergaulan bebas akan dekat dengan masa depan yang cerah. Sebaliknya mereka yang tak dapat bertahan akan terjerumus pada dunia pergaulan bebas yang kelak akan merusak masa depannya. Seks bebas sangat berkaitan erat dengan pergaulan bebas. Seorang remaja yang mengenal pergaulan bebas tentunya akan merasakan seks bebas. Namun tentunya ada beberapa penyebab yang menyebabkan mereka bisa masuk ke dunia hitam tersebut.
Menurut para ahli, alasan seorang remaja melakukan seks yaitu:
2.1.1   Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan
Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.

2.1.2   Faktor lingkungan
Baik lingkungan keluarga maupun lingkungan pergaulan. Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan agama yang diberikan orang tua terhadap anaknya. Cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari orang tuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orang tuanya. Jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik mereka. Seseorang yang mempunyai teman-teman pergaulan yang berpaham seks bebas akan bisa terpengaruh oleh teman-temannya ini sehingga diapun ikut melakukan seks bebas.

2.1.3   Lemahnya keimanan
Lemahnya pendidikan agama yang dimiliki oleh mereka juga menjadi pemicu terjadinya seks bebas. Kalau tidak ada informasi dan pendidikan agama di khawatirkan remaja cenderung menyalah gunakan hasrat seksualnya tanpa kendali dan tanpa pencegahan sama sekali.

2.1.4   Pengaruh alkohol atau obat
Sewaktu kita masih waras maka kita bisa berfikir jernih bahwa seks bebas itu terlarang. Akibat pengaruh alkohol atau obat, maka fikiran waras itu bisa terpengaruh.

2.1.5   Pengaruh media pornografi
Seseorang yang terpapar terus menerus oleh media pornografi bisa terdorong untuk mencoba apa yang dia lihat dalam media pornografi tersebut. Hal ini bisa membuat dia melakukan seks bebas.

2.1.6   Masalah ekonomi
Seorang remaja yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja tentunya harus bisa banyak bersabar. Mereka yang tak bisa bertahan dengan keadaan keluarganya yang seadanya akan berusaha mencari uang tambahan. Uang tambahan yang di gunakan agar ia tetap bisa tampil sama dengan teman-temannya yang berasal dari keluarga kaya. Seorang remaja akan rela berbuat apa-pun untuk tetap menjaga gengsinya. Termasuk menjadi wanita panggilan.

2.1.7   Tekanan yang datang dari teman pergaulannya
Lingkungan pergaulan yang dimasuki oleh seorang remaja dapat juga berpengaruh untuk menekan temannya yang belum melakukan hubungan seks, bagi remaja tersebut tekanan dari teman-temannya itu dirasakan lebih kuat dari pada yang di dapat dari pacarnya sendiri.

2.1.8   Adanya tekanan dari pacar
Karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus rela melakukan apa saja terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapinya. Dalam hal ini yang berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan juga sikap memberontak terhadap orang tuanya. Remaja lebih membutuhkan suatu hubungan, penerimaan, rasa aman, dan harga diri selayaknya orang dewasa.

2.1.9   Adanya kebutuhan badaniah
Seks menurut para ahli merupakan kebutuhan dasar yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, jadi wajar jika semua orang tidak terkecuali remaja, menginginkan hubungan seks ini, sekalipun akibat dari perbuatannya tersebut tidak sepadan dengan resiko yang akan dihadapinya.

2.1.10                     Rasa penasaran
Pada usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika teman-temannya mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya infomasi yang tidak terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan sesuai dengan apa yang diharapkan.

2.1.11                     Pelampiasan diri
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas.

2.2                       Dampak dari Tindakan Seks Bebas
Perilaku seks bebas merupakan masalah besar yang perlu mendapatkan perhatian karena dapat terjadi berbagai akibat yang ditimbulkan, antara lain:
2.2.1   Bahaya Fisik
Bahaya fisik yang dapat terjadi adalah terkena penyakit kelamin (Penyakit Menular Sexual/ PMS) dan HIV/AIDS serta bahaya kehamilan dini yang tak dikehendaki. PMS adalah penyakit yang dapat ditularkan dari seseorang kepada orang lain melalui hubungan seksual.
Seseorang berisiko tinggi terkena PMS bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. Bila tidak diobati dengan benar, penyakit ini dapat berakibat serius bagi kesehatan reproduksi, seperti terjadinya kemandulan, kebutaan pada bayi yang baru lahir bahkan kematian.

2.2.2   Rusaknya hubungan keluarga
Seks bebas juga akan menyebabkan berantakannya suatu keluarga dan terputusnya tali silaturrahmi dan kekerabatan. Orang tua biasanya tidak akan peduli lagi pada anak yang telah jauh tersesat ini, sebaliknya seorang remaja yang merasa tidak dipedulikan lagi oleh orang tuanya akan semakin nekad, membangkang dan tidak patuh lagi pada orang tua. Ia juga akan terlibat konfrontasi dengan sanak saudara lainnya. Hal ini pada akhirnya dapat menimbulkan rasa frustasi dan kecewa serta dendam tak kesudahan terhadap anggota keluarga sendiri.

2.2.3   Bahaya perilaku dan kejiwaan
Seks bebas akan menyebabkan terjadinya penyakit kelainan seksual berupa keinginan untuk selalu melakukan hubungan seks. Si penderita selalu menyibukkan waktunya dengan berbagai khayalan-khayalan seksual, jima, ciuman, rangkulan, pelukan, dan bayangan-bayangan bentuk tubuh wanita luar dan dalam. Si penderita menjadi pemalas, sulit berkonsentrasi, sering lupa, bengong, ngelamun, badan jadi kurus dan kejiwaan menjadi tidak stabil. Yang ada dipikirannya hanyalah seks dan seks serta keinginan untuk melampiaskan nafsu seksualnya. Akibatnya bila tidak mendapat teman untuk seks bebas, ia akan pergi ke tempat pelacuran (prostitusi) dan menjadi pemerkosa. Lebih ironis lagi bila ia tak menemukan orang dewasa sebagai korbannya, ia tak segan-segan memerkosa anak-anak dibawah umur bahkan nenek yang sudah uzur.

2.2.4   Bahaya social
Seks bebas juga akan menyebabkan seseorang tidak lagi berpikir untuk membentuk keluarga, mempunyai anak, apalagi memikul sebuah tanggung jawab. Mereka hanya menginginkan hidup di atas kebebasan semu. Lebih parah lagi seorang wanita yang melakukan seks bebas pada akhirnya akan terjerumus ke dalam lembah pelacuran dan prostitusi. Anak yang terlanjur terlahir akibat seks bebas (perzinahan) tidak mendapatkan cinta kasih dari ayahnya dan kelembutan belainan ibunya. Ia tidak akan mendapat perhatian dan pendidikan yang cukup. Setelah ia tahu bahwa ia terlahir akibat perzinahan, maka kejiwaannya akan menjadi kaku dan tersisih dalam pergaulan dan sosial kemasyarakatan, bahkan tak jarang ia akan terlibat dalam masalah kriminalitas. Hal yang lebih ironis lagi adalah sering ayah dari anak yang terlahir akibat seks bebas tidak jelas lagi siapa ayahnya.

2.2.5   Bahaya perekonomian
Seks bebas akan melemahkan perekonomian si pelaku karena menurunnya produktivitas si pelaku akibat kondisi fisik dan mental yang menurun, penghamburan harta untuk memenuhi keinginan seks bebasnya. Di samping itu si pelaku juga akan berupaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji seperti korupsi, menipu, judi, bisnis minuman keras dan narkoba dan lain sebagainya.

2.2.6   Bahaya keagamaan dan akhirat
Para pemuda yang terperosok kedalam lumpur kehanyutan seks bebas dan kemerosotan akhlak akan ditimpa 4 macam hal tercela yang diisyaratkan dan disebutkan tanda-tandanya, yaitu: menghilangkan wibawa di wajah, menghalangi rezeki, dimurkai Allah SWT dan menyebabkan kekekalan dalam neraka. Di antara bahaya akhirat, seorang pezina jika tidak bertaubat akan dilipat gandakan siksaanya pada hari kiamat, dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina.


2.3Strategi Pembrantasan dari Seks Bebas
Untuk menghindari seks bebas perlu dilakukan pengontrolan dan pengendalian nafsu syahwat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:
2.3.1   Menjauhi dan menghindari media massa yang buruk
Media massa merupakan salah satu faktor yang ”ikut” bertanggung jawab terhadap menjamurnya seks bebas. Banyak acara-acara ditelevisi dan pemberitaan di koran dan majalah yang mengumbar nafsu seks, gambar-gambar yang seronok, iklan-iklan yang berbau ”pornografi” yang turut memperburuk moral para remaja dan merangsang remaja untuk melakukan seks bebas. Untuk itu para remaja perlu memilah-milah berita yang akan dibaca dan acara televisi yang akan ditontonnya.

2.3.2   Peran Orang Tua
Orang tua sebagai penanggung jawab utama terhadap kemuliaan perilaku anak, harus menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dalam keluarganya. Kondisi rumah tangga harus dibenahi sedemikian rupa supaya anak betah dan kerasan di rumah.

2.3.3   Memperdalam keimanan
Memperdalam keimanan adalah menyakini bahwa Allah SWT senantiasa bersamanya, mendengar dan melihat, mengetahui apa yang tersembunyi dan yang tampak serta apa yang tersirat di dalam lubuk hati yang paling dalam.

Dengan bekal ilmu agama seorang anak akan menyadari bahwa perilaku seks bebas tersebut bertentangan dengan aturan agamanya. Bekal ilmu agama akan membantu seorang anak dalam memperkuat imannya. Sehingga ia akan berpikir dua kali bahkan mungkin sepuluh kali untuk melakukan seks di luar nikah. Seorang remaja yang telah di bekali ilmu agama tentunya akan menyadari bahwa seks bebas hanya menimbulkan dampak buruk seperti dosa bahkan laknat dari Tuhan-Nya.

2.3.4   Berbagai Macam Penyuluhan
Penyuluhan dan penerangan tentang seks harus dilandaskan pada ilmu pengetahuan dan nilai-nilai agama, sehingga seorang remaja akan mendapatkan informasi yang benar dan tepat dengan berlandaskan pada nilai-nilai agama dan keimanan yang kuat sehingga seorang remaja dapat terhindar dari hal-hal yang negatif dan tercela terkait dengan masalah seks.

2.3.5   Mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat
Seorang remaja bila ia sendirian diwaktu-waktu kosong, akan datang kepadanya angan-angan, bisikan-bisikan dan hawa nafsu yang membawa kepada dosa juga khayalan-khayalan seksual. Seorang remaja harus mengetahui bagaimana ia menghabiskan waktunya dan mengisi waktu kosongnya. Banyak sekali hal-hal yang dapat dilakukan oleh seorang remaja untuk mengisi waktu kosongnya, bisa dengan olahraga, rekreasi, membaca buku yang berfaidah, membuat kerajinan tangan, menghadiri pengajian, mengiktui perlombaan dan lain-lain aktifitas yang bermanfaat.
2.3.6   Teman yang shalih
Suatu kenyataan dan pengalaman membuktikan bahwa ketika seorang remaja berteman dengan teman yang shaleh dan baik maka ia akan terpengaruh pada mereka untuk melakukan kebaikan, istiqomah dan keshalihan. Sebaliknya jika seorang pemuda berteman dengan teman yang jahat dan selalu berbuat maksiat, maka ia akan terpengaruh untuk melakukan kejahatan, kemaksiatan dan kemerosotan moral juga.

2.3.7   Berpuasa
Berpuasa sunnah dapat mengendalikan hawa nafsu seksual, disamping itu juga akan menghindari timbulnya pikiran-pikiran kotor, sehingga dapat melindungi seorang remaja dari melakukan seks bebas.

2.3.8   Menggunakan cara-cara medis
Untuk mengendalikan nafsu seksual dapat diupayakan cara-cara medis sebagai berikut:
a.     Sering mandi air dingin di musim panas
b.    Memperbanyak olahraga dan latihan fisik
c.     Menjauhi makanan yang mengandung merica dan rempah-rempah karena mempunyai sifat merangsang
d.    Tidak terlalu banyak mengkonsumsi semampunya minuman perangsang saraf seperti kopi
e.     Tidak terlalu banyak mengkonsumsi daging merah dan telur.


BAB III
PENUTUP

3.1                       Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
3.1.1   Faktor penyebab meningkatnya tindakan seks bebas antara lain
a.    Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan
b.   Faktor Lingkungan
c.    Lemahnya keimanan
d.   Pengaruh alkohol atau obat
e.    Pengaruh media pornografi
f.     Masalah ekonomi
g.   Tekanan yang datang dari teman pergaulannya
h.   Adanya tekanan dari pacar
i.     Adanya kebutuhan badaniah
j.     Rasa penasaran
k.   Pelampiasan diri

3.1.2   Dampak dari tindakan seks bebas antara lain:
a.    Bahaya Fisik
b.   Rusaknya hubungan keluarga
c.    Bahaya perilaku dan kejiwaan
d.   Bahaya social
e.    Bahaya perekonomian

3.1.3   Strategi pemberantasan dari tindakan seks bebas antara lain:
a.    Menjauhi dan menghindari media massa yang buruk
b.   Peran orang tua
c.    Memperdalam keimanan
d.   Berbagai Penyuluhan
e.    Mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat
f.     Teman yang shalih
g.    Berpuasa
h.    Menggunakan cara-cara medis

3.2                       Saran
3.2.1   Hendaknya memberikan bimbingan dan pengetahuan keagamaan untuk menambah keimanan dan ketakwaan mereka, sehingga menjadi benteng dalam pergaulan.
3.2.2   Hendaknya memberikan pendidikan yang berhubungan dengan pendidikan seks dan bekerjasama degan petugas kesehatan untuk mendapatkan informasi (pengetahuan) tentang seksualitas agar terjadi perubahan sikap pada remaja sehingga mempunyai sikap lebih positif.
3.2.3   Sebaiknya sebagai remaja dalam bergaul kita dapat memilah dan memilih yang mana yang baik dan tidak kita lakukan terutama dalam hal seks bebas.
3.2.4   Sebaiknya bagi para remaja yang sudah terjerat masalah seks bebas harus segera bertobat dan menjauhinya supaya kita selamat, tidak mempermalukan orang tua dan keluarga maupun diri kita sendiri.
 
DAFTAR PUSTAKA

Adies, Permata. 2010. Makalah: Seks Bebas Dikalangan Remaja.

Andriana, Deni. 2009. Seks Bebas di Kalangan Remaja.

Andriezens. 2008. Upaya Penanggulangan Prilaku Seks Bebas di kalangan Remaja.

Fadli, Ahmad. 2009. Penyebab Meningkatnya Seks Bebas Di Kalangan Remaja.

Hamid, Abdul. 2009. Seks bebas di kalangan muda-mudi.

Muzayyanah, Nurul. 2008. DAMPAK PERILAKU SEKS BEBAS BAGI KESEHATAN REMAJA.

Wirakusuma, K. Yudha. 2010. Penyebab Seks Bebas Karena Pendidikan Agama Minim. Tersedia pada http://www.riaunews.com/berita.php?act=full&id=3346.